(021)-7983208 EXT 5071 kaltacisrt@kmail24.co.id

By Admin in Web Defacement 

March 21, 2024

Apa Itu Smishing dan Mengapa Bisa Menguras Rekening

Di era digital seperti saat ini, metode penipuan terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi salah satunya adalah ‘smishing’. Apa itu smishing? smishing menggabungkan SMS atau layanan pesan singkat dan smishing dapat dikategorikan sebagai jenis serangan rekayasa sosial. Ketika penjahat dunia maya melakukan phishing, mereka akan mengirimkan email palsu yang berusaha untuk memperdaya penerima agar mengklik tautan berbahaya tersebut. Perlu diketahui, smishing hanya menggunakan pesan teks sebagai gantinya. Pada dasarnya, para penjahat dunia maya bertujuan untuk mencuri data pribadi, yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan penipuan atau kejahatan dunia maya lainnya. Biasanya, smishing termasuk dalam kejahatan pencurian uang, yang biasanya uang milik Anda pribadi namun tidak menutup kemungkinan juga uang perusahaan.Para penjahat dunia maya sering menggunakan salah satu dari dua metode smishing untuk mencuri data:

1.            Malware. Tautan URL smishing mungkin akan menipu Anda untuk mengunduh malware, perangkat lunak jahat yang menginstal dirinya sendiri di ponsel. Malware SMS ini mungkin menyamar sebagai aplikasi yang sah dan memperdaya untuk memasukkan informasi rahasia dan mengirimkan data ini kepada para penjahat dunia maya.
2.            Situs web berbahaya. Tautan dalam pesan smishing mungkin mengarah ke situs palsu yang meminta Anda untuk memasukkan informasi pribadi sensitif. Para penjahat dunia maya menggunakan situs berbahaya yang dibuat khusus dan dirancang untuk meniru situs yang terkenal, sehingga lebih mudah mencuri informasi Anda. Pesan teks smishing seringkali mengaku berasal dari bank dan meminta untuk memberikan informasi pribadi atau keuangan seperti nomor akun atau ATM. Apabila di berikan informasi ini sama dengan memberi pencuri kunci saldo bank.

Bagaimana Smishing Bekerja? 
Penipuan adalah komponen inti dari setiap serangan phishing SMS. Ketika penyerang mengasumsikan identitas yang mungkin Anda percayai, maka Anda lebih cenderung tunduk pada permintaan mereka. Prinsip rekayasa sosial memungkinkan penyerang smishing untuk memanipulasi pengambilan keputusan korban. Faktor utama dalam penipuan ini terdiri dari tiga hal:

1.            Kepercayaan. Dengan berpura-pura menjadi individu dan organisasi yang sah, para penjahat dunia maya mengurangi keraguan target mereka. Pesan SMS, sebagai saluran komunikasi yang lebih personal, juga secara alami mengurangi pertahanan seseorang terhadap ancaman.
2.            Konteks. Dengan menggunakan situasi yang relevan bagi target, penyerang dapat membangun topeng yang efektif. Pesan terasa personal, yang membantu mengatasi kecurigaan bahwa itu mungkin spam.
3.            Emosi. Dengan meningkatkan emosi target, para penyerang dapat mengatasi pemikiran kritis target dan mendorong mereka untuk bertindak cepat.

Bahaya Smishing.
Pastinya ada bahaya yang menyerang dari tindakan smishing ini. Apa sajakah bahaya tersebut? Mari simak penjelasan di bawah ini: 

1. Pencurian Identitas Pribadi.
Bahaya utama yang akan dirasakan langsung oleh korban tindak kejahatan ini adalah dicurinya identitas pribadi. 
2. Pembobolan Rekening. menyerang rekening bank seseorang karena kurangnya informasi terhadap model penipuan masa kini. Biasanya, para pelaku kejahatan ini akan mengirimkan pesan yang mengatasnamakan lembaga keuangan tertentu. Selain itu, bentuk pembobolan rekening sekarang ini tidak hanya berbentuk link website. Lebih parah lagi, para hacker ini menggunakan format dokumen atau format APK untuk mengelabui pengguna. 
3. Penyebaran Virus/Malware Berbahaya untuk Perangkat . Untuk mengakses informasi tertentu dari perangkat hacker menanamkan malware atau virus ke perangkat Anda setelah mengeklik tautan yang dikirim. 

Cara Mencegah Smishing 

1. Hindari Klik Tautan dari Nomor Tidak Dikenal 
2. Jangan Memberikan Kode OTP atau Data Pribadi ke Siapa Pun 
3. Cek Kontak Pengirim Pesan 

 
Contoh Modus Penipuan Smishing :

1. Smishing Perbankan. 
Pelaku kejahatan akan berpura-pura menjadi customer service lembaga keuangan, menagih kredit tertentu, hingga menawarkan promo atau layanan terbaru perbankan. Yang membedakannya dari lembaga keuangan resmi adalah hacker umumnya menggunakan nomor telepon biasa yang tidak resmi. 
2. Smishing Pemerintahan.  Lembaga yang biasanya paling digunakan adalah lembaga kepolisian. Pada kasus ini, hacker berpura-pura menjadi polisi yang bertugas untuk menagih biaya tilang atau permasalahan lainnya. 
3. Smishing Perusahaan. Bagi yang sedang mencari lowongan pekerjaan, Anda perlu lebih berhati-hati jika menerima pesan dari kontak tidak dikenal yang mengatasnamakan perusahaan tertentu. Biasanya, para hacker ini akan meminta Anda untuk mengirimkan sejumlah data pribadi atau mengakses link yang sudah dibuat sedemikian rupa. 

Back To Posts

Recent Post

© CSIRT BAIS TNI. All Rights Reserved. 2024