(021)-7983208 EXT 5071 kaltacisrt@kmail24.co.id

By Admin in Peringatan Keamanan 

November 06, 2023

Cara Hacker Meretas Akun WA, Pesan Gif hingga Melalui Media File Jacking

Banyak cara hacker meretas akun WA pengguna diantaranya tujuh cara yang akan di jelaskan berikut mulai dari pesan gif hingga melalui media file jacking. Banyaknya kasus penyadapan media komunikasi virtual tersebut membuat para pengguna harus lebih berhati-hati dengan berbagai pesan yang masuk ke chatingan obrolan, apalagi dari kontak yang tidak dikenal.

Beberapa Cara Hacker Meretas Akun WA Pengguna. WhatsApp menawarkan banyak fitur keamanan seperti enkripsi ujung ke ujung misalnya, yang berusaha menjaga pesan tetap pribadi. Namun, sebagus apapun langkah-langkah keamanan ini, WhatsApp tetap rentan terhadap serangan, yang akhirnya dapat mengorbankan privasi pesan dan kontak pengguna. Oleh karena itu, pengguna perlu mempelajari cara-cara hacker menyadap akun WA, sehingga pengguna lebih waspada dan hati-hati dalam memilih pesan obrolan yang masuk.

Cara Hacker Meretas Akun WA

Berikut ini merupakan beberapa cara hacker dalam meretas akun WhatsApp:

1.         Melalui Kode Gif.
Serangan ini bekerja dengan memanfaatkan cara WhatsApp memproses gambar saat pengguna membuka tampilan Galeri untuk mengirim file media. Ketika ini terjadi, aplikasi mem-parsing GIF untuk menampilkan pratinjau file. File GIF khusus karena memiliki beberapa frame yang dienkripsi. Ini berarti kode dapat disembunyikan di dalam gambar. Jika seorang peretas mengirim GIF berbahaya ke seorang pengguna, mereka dapat mengorbankan seluruh riwayat obrolan pengguna. Para peretas akan dapat melihat dengan siapa pengguna telah mengirim pesan dan apa yang mereka katakan. Mereka juga dapat melihat file pengguna, foto, dan video yang dikirim melalui WhatsApp.

2.         Melalui Voice Call.
Salah satu cara hacker meretas akun WA pengguna adalah melalui panggilan perangkat atau yang sering disebut 'Pegasus' yang diduga kuat dilancarkan oleh NSO Group. Serangan menyeramkan ini memungkinkan peretas mengakses perangkat hanya dengan melakukan panggilan suara WhatsApp ke target mereka. Serangan bekerja melalui metode yang dikenal sebagai buffer overflow di mana serangan dengan sengaja memasukkan begitu banyak kode ke dalam buffer kecil dan menulis kode ke lokasi yang seharusnya tidak dapat diakses. Selain itu spyware ini dapat mengaktifkan kamera, mikrofon, dan mengambil data-data pribadi meski telepon tidak diangkat oleh korban.

3.         Melalui FakesApp.
Cara hacker melakukan penyadapan akun WA salah satunya dengan rekayasa media sosial atau pengguna palsu yang berpura-pura menjadi pengguna sah dengan tujuan mencuri data atau menyebarkan informasi yang salah. Serangan ini bekerja dengan membiarkan peretas menyalahgunakan fitur kutipan dalam obrolan grup dan kemudian mengubah teks balasan orang lain. Peretas menyamar sebagai orang nyata, mengirim pesan yang tampak berasal dari pengirim yang sah kemudian mengubah teks balasan dengan tujuan untuk menyebarkan penipuan atau berita palsu. 

4.         Media File Jacking.
Manfaatkan media file jacking merupakan salah satu cara hacker meretas akun WA pengguna. Serangan ini memanfaatkan cara aplikasi menerima file media seperti foto atau video dan menulis file-file tersebut ke penyimpanan eksternal perangkat. Serangan dimulai dengan menginstal malware yang tersembunyi di dalam aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya. Aplikasi palsu ini kemudian dapat memantau semua file masuk di Telegram atau WhatsApp. Dan ketika file baru masuk, malware dapat dengan mudah mengganti file asli dengan yang palsu. Untuk mencegah maslah ini pengguna dapat menonaktifkan fitur "izin instal aplikasi yang tidak dikenal", dan  mematikan fitur pengunduhan otomatis di media sosial.

5.         Melalui Aplikasi Pihak Ketiga Berbayar.
Cara hacker meretas akun WA pengguna bisa dengan aplikasi pihak ketiga berbayar dimana peretas membeli aplikasi, menginstalnya, dan mengaktifkannya di ponsel target. Aplikasi seperti Spyzie dan mSPY merupakan aplikasi berbayar yang dapat dengan mudah meretas akun WhatsApp pengguna lain.

6.         Kloning WhatsApp Palsu.
Menggunakan klon situs web palsu untuk menginstal malware adalah strategi peretasan lama yang masih diterapkan oleh penjahat siber di seluruh dunia. Taktik peretasan ilegal ini sekarang juga telah diadopsi untuk meretas sistem Android. Untuk melakukan meretas WhatsApp di akun pengguna, seorang penyerang akan mencoba menginstal klon WhatsApp, yang mungkin terlihat sangat mirip dengan aplikasi asli. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tidak menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dapat dipercaya.

7.         Melalui Web WhatsApp.
Salah satu kelalaian yang membuat akun WA diretas adalah penggunaan Web WhatsApp dimana hal ini muncul terutama ketika menggunakan WhatsApp Web di komputer orang lain. Pengguna dapat menghindari hal ini dengan memastikan bahwa pengguna keluar dari WhatsApp Web saat sudah menggunakan WA Web tersebut dan pastikan tidak memilih kotak centang keep me signed in untuk menghindari masuk otomatis. Pendekatan terbaik untuk menghindari aksi sadap tersebut adalah dengan menggunakan komputer pribadi dan hindari komputer orang lain.

Back To Posts

Recent Post

© CSIRT BAIS TNI. All Rights Reserved. 2024