(021)-7983208 EXT 5071 kaltacisrt@kmail24.co.id

By Admin in Peringatan Keamanan 

October 30, 2023

Fakta Aplikasi Palsu Signal, Mengandung Malware Berbahaya?

Aplikasi Signal adalah aplikasi messenger yang mirip dengan aplikasi WhatsApp atau Telegram. Aplikasi ini menjadi terkenal setelah WhatsApp mengeluarkan kebijakan privasi terbaru tentang data pengguna yang akan dibagi ke Facebook sebagai induk perusahaan. Di tengah popularitasnya, beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab menciptakan aplikasi palsu Signal.

1.         Mengenal aplikasi Signal. Signal dikembangkan oleh Moxie Marlinespike, peneliti keamanan siber. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis. Lisensinya bersifat open-source. Selain gratis, aplikasi ini banyak digunakan karena menawarkan sistem enkripsi end to end bernama Signal Protocol. Enkripsi ini tidak hanya digunakan pada obrolan (chat) saja, tetapi juga pada sambungan telepon suara maupun video call. Signal memiliki fitur-fitur yang tidak jauh beda dengan WhatsApp maupun Telegram, seperti panggilan video, berbagi video atau foto, dan pembuatan grup obrolan. Salah satu fitur yang menarik adalah pengguna bisa memilah atau menyensor sebuah foto sebelum dikirimkan. Nah, jika kamu ingin mengirimkan foto tentang suatu kejadian, tetapi kamu tidak ingin memperlihatkan wajah orang dalam foto tersebut, Signal memberikan fitur blur pada foto tersebut di bagian wajah atau bagian tertentu lainnya. Fitur ini tidak akan kamu temukan di aplikasi WhatsApp.

2.         Waspada terhadap aplikasi palsu Signal. Pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan ketenaran Signal dengan cara membuat aplikasi palsu Signal. Dilansir Eset.com, perusahaan yang bergerak di bidang keamanan siber mengungkapkan terdapat aplikasi berbahaya yang mirip dengan Signal. Aplikasi ini terkait dengan kelompok peretas GREF yang berasal dari China. Aplikasi Signal palsu yang menyasar pengguna Android ini bernama Signal Plus Messenger. Untuk meyakinkan pengguna, pembuat Signal Plus Messenger ini meletakannya di toko aplikasi resmi Google Play Store dan Samsung Store. Signal Plus Messenger sudah aktif di Google Play Store sejak Juli 2022 dan sudah diunduh lebih dari 100 orang.

3.         Berisi malware berbahaya. Menurut temuan peneliti ESET, aplikasi Signal Plus Messenger ini telah menanamkan malware bernama BadBazaar. BadBazaar dapat mematai-matai sekaligus mencuri data penggunanya, seperti chat, log panggilan suara, lokasi pengguna, dan lain-lain. Cara kerja aplikasi Signal palsu ini adalah mereka secara diam-diam akan menyusupi malware BadBazaar ke HP pengguna setelah aplikasi terinstal. Signal Plus Messenger akan secara diam-diam terhubung dengan akun Signal si pembuat tanpa diketahui oleh penggunanya. Peretas akan mendapatkan beberapa data di handphone pengguna, salah satunya adalah password atau PIN yang tersimpan. Signal Plus Messenger juga akan melewati proses pemindaian kode QR mirip seperti aplikasi Signal. Aplikasi palsu ini telah memakan korban di beberapa negara di dunia. Negara tersebut meliputi Amerika Serikat, Ukraina, Jerman, Australia, Polandia, Denmark, Brasil, Hongkong, Belanda, Singapura, Spanyol, Portugal, Hongaria, Lithuania, Yaman, hingga Kongo. 

Saat ini, aplikasi palsu Signal sudah dihapus oleh pihak Google dari Google Play Store. Namun, pembuat aplikasi Signal Plus Messenger masih menaruh link download aplikasi palsu Signal ini di beberapa tempat. Harus berhati-hati dengan aplikasi berbahaya ini. 

Back To Posts

Recent Post

© CSIRT BAIS TNI. All Rights Reserved. 2024